“ gimana tadi MOSnya dek?” tanya bundaku yang sedang mengetik sesuatu di laptopnya.
“ adek capek banget nda” aku menghampirinya dan duduk disampingnya.
“ capek kenapa?” tanya bunda tanpa beralih dari layar laptopnya.
“ gara-gara telat adek jadi artis gitu nda” aku tersenyum.
“ belum jadi artis beneran aja udah kecapekan, gimana kalau jadi artis beneran ya” bunda tersenyum padaku.
“ apalagi kakak kayaknya seneng banget menyiksa adek” adu ku pada bunda.
“ kan biar mental adek kuat!” komen bunda.
“ tapi kakak jahad banget, masak adek harus ngerayu kakak mana lama lagi” aku kembali curhat
“ kok bisa?”
“ abisnya dia kasih syarat berat banget sama adek, udah gitu temennya yang lain juga ikutan lagi. Bunda bilang dong sama kakak biar jangan memforsir adeknya gini”
“ ya udah nanti bunda kasih tahu, sekarang adek makan bunda udah masak nasi goreng pedas sama sambel terasi”
“ wah bunda emnag hebat” aku memeluk bunda.
Bunda emang hebat banget, walaupu dia adalah seorang dosen di salah satu universitas terkenal di sini tapi dia tetap tidak lupa perannya sebagai ibu rumah tangga. Bunda memang selalu memasak makanan untuk kami.
☻☻☻
“ hai kajol” sapa kakak ku.
“ iihhh kakak” aku melempar bantal ke arahnya.
“ kok kamu gak jingkrak-jingkrak kayak biasanya sih tadi?” kakak duduk di sampingku.
“ kakak apa-apan sih”
“ tadi rayuan kamu lumayan juga ya” kakak tersenyum.
“ kakak jahat” aku memukulnya dengan boneka beruang milikku.
“ besok kamu nari sambil nherayu kakak lagi ya, gimana?” tanyanya
“ gak mau, ntar adek bilangin sama bunda kalau kakak yang masukin kecoa ke dalam sepatu paman ...”.
Kakak langsung menutup mulutku dengan tanganya,
“ jangan ya adek manis, kalau bunda tahu ntar uang jajan kakak dipotong lagi”
“ ada syaratnya” ujarku
“ apa?”
Aku membisikan sesuatu ke telinga kakak.
“ oke adek manis” kakak membelai rambutku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar